Palang pintu Manchester United, Patrice Evra telah melupakan insiden rasisme yang menimpa. Raihan poin penuh Manchester United atas Liverpool di pekan ke-5 Premier League lebih penting dibanding menyoroti perselisihannya dengan Luis Suarez.
Perseteruannya dengan bomber Liverpool itu tidak sampai di situ, Suarez sempat menolak berjabat tangan dengan Evra saat kedua kubu bertemu di Old Trafford di putaran kedua Premier League musim lalu.
Namun di musim ini, ketegangan antara Evra dan Suarez mencair. Keduanya berjabat tangan sebelum memulai laga. “Ini jelas, bukan pertandingan yang mudah,” kata Evra dilansir dari Tribal Football.
“Ada banyak ketegangan dan emosi. Namun, akhirnya kami mengemas tiga poin. Saya hanya ingin bicara tentang kemenangan ini,” ujar Evra merefleksikan kemenangan kontra Liverpool dengan skor tipis 2-1.
Selain itu, menurut Evra, terpenting menjaga peringatan tragedi Hillsborough di Anfield tidak ternoda dengan aksi anarkis kedua suporter. Apalagi, MU memiliki cerita kelam seperti Liverpool. Tragedi jatuhnya pesawat pemain MU di Muenchen pada 6 Februari 1958 menjadi catatan menyedihkan The Red Devils di masa lalu.
“Baik Liverpool dan MU memiliki dua tragedi besar. Ini yang harus dihormati. Meskipun banyak orang berbicara banyak mengenai perselisihan saya dengan Suarez, saya pikir tragedi besar yang menimpa kedua klub lebih patut dihormati,” ujar pemain asal Prancis tersebut.
SUMBER : VIVA BOLA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar